Hook di media sosial adalah strategi atau elemen yang digunakan untuk menarik perhatian audiens. Juga diperlukan untuk membuat mereka tertarik berinteraksi lebih lanjut dengan konten yang disajikan. Hook ini bisa berupa kalimat pembuka yang menarik, gambar yang mencolok, atau pertanyaan yang memicu rasa ingin tahu. Fungsinya adalah untuk membuat audiens berhenti sejenak dari scroll mereka dan memperhatikan konten, lalu mendorong mereka untuk berinteraksi, baik itu dengan menyukai, mengomentari, membagikan, atau melakukan tindakan lain seperti mengklik tautan.
Tak heran apabila di televisi mengutamakan bintang iklan biasanya tampan dan cantik. Atau bahkan berwajah kontroversial, tetapi mempunyai daya tarik tersendiri. Hal ini sangat bermanfaat untuk digital marketing.
Beberapa contoh aplikasi hook di media sosial:
- Pertanyaan yang Mengundang Partisipasi
Misalnya: “Kalau kamu harus memilih, mana yang lebih kamu sukai, bekerja dari rumah atau dari kantor? Berikan alasannya!” Ini mendorong audiens untuk berkomentar dan terlibat dalam percakapan. - FOMO (Fear of Missing Out)
“Jangan lewatkan kesempatan ini! Diskon hanya berlaku hingga malam ini!” Hook ini menciptakan urgensi dan memanfaatkan rasa takut kehilangan kesempatan, mendorong audiens untuk segera bertindak. - Fakta Mengejutkan atau Statistik
“Tahukah kamu bahwa 90% orang sukses membaca buku setidaknya 1 jam setiap hari? Bagaimana dengan kamu?” Penggunaan data atau fakta yang menarik perhatian ini bisa membuat audiens merasa ingin tahu lebih banyak. - Kutipan Inspiratif atau Emosional
“Kamu tidak bisa mengubah arah angin, tapi kamu bisa menyesuaikan layarmu untuk selalu maju.” Kutipan seperti ini dapat menginspirasi atau memicu perasaan positif, sehingga audiens cenderung menyimpan, membagikan, atau mengomentari. - Gambar atau Video yang Unik atau Kontroversial
Visual yang tidak biasa, lucu, atau bahkan sedikit kontroversial bisa menjadi hook yang efektif untuk menghentikan scrolling dan memicu interaksi.
Inti dari hook adalah memberikan sesuatu yang langsung menarik minat atau emosi audiens, sehingga mereka merasa perlu untuk berinteraksi atau terlibat lebih lanjut dengan konten tersebut. Digital markering sebaiknya mempunyai beberapa hook untuk dapat menjaring pasar.


