Maintenance Performance Indicator

BACKGROUND:

Maintenance Performance Indicator (MPI) adalah alat penting untuk mengevaluasi kinerja tugas pemeliharaan dalam sebuah perusahaan. MPI membantu mengukur berbagai aspek, mulai dari durasi waktu yang diperlukan selama shutdown (baik terencana maupun tidak) hingga perkembangan proses produksi. Indikator ini bervariasi tergantung pada perusahaan, tujuan, strategi, dan rencana tindakannya. Namun, terdapat sejumlah indikator utama yang umum digunakan dan terbukti efektif.

Kategori Utama Maintenance Performance Indicator

MPI dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama:

1. Dampak Manajemen Pemeliharaan pada Kinerja Bisnis

Indikator dalam kategori ini menilai bagaimana manajemen pemeliharaan yang tepat dapat memengaruhi hasil bisnis secara keseluruhan.

2. Keandalan dan Ketersediaan Aset

Indikator ini berfokus pada seberapa andal dan tersedia aset dalam mendukung operasi perusahaan.

KPI yang Sering Digunakan dalam Pemeliharaan

Berikut adalah beberapa KPI penting yang sering digunakan dalam manajemen pemeliharaan:

• Waktu Henti (Downtime): Mengukur jumlah waktu aset tidak tersedia untuk digunakan.
• Backlog: Menilai jumlah pekerjaan pemeliharaan yang tertunda.
• MTBF (Mean Time Between Failures): Rata-rata waktu antara kegagalan aset.
• MTTR (Mean Time to Repair): Rata-rata waktu yang diperlukan untuk memperbaiki aset.
• OEE (Overall Equipment Effectiveness): Mengukur efektivitas keseluruhan peralatan dalam mendukung operasi.
• PMP (Planned Maintenance Percentage): Persentase pemeliharaan yang direncanakan dibandingkan yang tidak terencana.
• Schedule Compliance: Kepatuhan terhadap jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan.

TRAINING OBJECTIVES:

Setelah mengikuti training ini peserta diharapkan:

• Memahami pentingnya mengukur kinerja maintenance berdasarkan tujuannya
• Memahami poin-poin penting yang harus dijadikan kriteria pengukuran
• Mampu memanfaatkan beberapa indikator sebagai tolak ukur peningkatan kinerja
• Dengan memahami KPI di bidang maintenance, selanjutnya dapat meningkatkan kinerja & memperbaiki kegiatan maintenance di tempat kerja

WHO SHOULD ATTEND:

1. Maintenance Managers or Supervisors
2. Maintenance Planners and Schedulers
3. Reliability Engineers
4. Operations Managers
5. Asset or Facility Managers to understand maintenance impact on asset lifecycle and operational efficiency.
6. Technicians and Engineers who perform and report maintenance activities.
7. Quality Assurance Professionals who supposed to link maintenance performance with product/service quality

COURSE OUTLINE:

1. Developing Maintenance and Asset Management Strategies
2. Scope and Objectives of Maintenance Activities
3. Establishing Performance Measurement Goals
4. Maintenance Costs and Benefit Analysis
5. Availability, Utilization, and Reliability Metrics
6. Understanding Overall Equipment Effectiveness (OEE)
7. Key Performance Indicators (Downtime, Backlog, MTBF, MTTF, MTTR, OEE, PMP, Schedule Compliance)
8. Evaluating Maintenance Performance and Continuous Improvement

ABOUT THE COURSE LEADERS:

Ir. Deddy Nugraha and Team

Ir. Deddy Nugraha, menyelesaikan pendidikan sarjana dari Teknik Mesin – Institut Teknologi Bandung, yang kemudian mendalami bidang Power Plant (Gas Turbine, Steam Turbine, Pump & Compressor) khususnya di bidang Reliability, Quality, dan Maintenance Management. Berpengalaman sebagai Senior Propulsion Engineer di Universal Maintenance Center PT. IPTN (1991 – 2002) dan sekarang sebagai Reliability Engineer dan Professional Training Instructor. Pengalaman sebagai instruktur training adalah di PT. Tjiwi Kimia, PT. Suparma, PT. Indah Kiat Pulp & Paper, PT. Indonesia Power, British Petroleum, PT. Pertamina, PT. Krakatau Steel, PT. Amoco Mitsui, PT. Semen Gresik, Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Puncak Jaya Power, Medco Energy dsb