Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI telah menyepakati asumsi dasar lifting minyak dan gas bumi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Target lifting minyak ditetapkan sebesar 605 ribu barrel oil per day (BOPD), sedangkan lifting gas bumi ditargetkan mencapai 1.005 ribu barrel oil equivalent per day (BOEPD).
Penjelasan Target Lifting
Lifting Minyak
Angka target lifting minyak untuk 2025 mengalami penurunan dibandingkan dengan target tahun sebelumnya yang mencapai 635 ribu BOPD. Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi industri migas Indonesia, di mana realisasi lifting minyak terus menurun dari 700 ribu BOPD pada 2020 hingga 605 ribu BOPD pada 2023[1][2]. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, berkomitmen untuk mencapai target tersebut melalui beberapa strategi, termasuk reaktivasi sumur-sumur yang tidak aktif dan penerapan teknologi baru untuk meningkatkan produksi[2][3].
Lifting Gas
Untuk lifting gas, target 2025 juga lebih rendah dibandingkan dengan target APBN 2024 yang sebesar 1.033 ribu BOEPD. Meskipun demikian, Bahlil menyatakan bahwa target lifting gas ini lebih realistis mengingat ketersediaan sumber gas di Indonesia[1][2].
Asumsi Dasar RAPBN 2025
Asumsi dasar total lifting migas dalam RAPBN 2025 adalah sebesar 1.610 ribu BOEPD, turun dari 1.668 ribu BOEPD pada tahun 2024. Harga minyak mentah Indonesia pada asumsi dasar RAPBN 2025 dipatok sebesar USD 82 per barel, sama dengan target tahun sebelumnya, sedangkan cost recovery disepakati sebesar USD 8,5 miliar[1][2][3].
Optimisme dan Tantangan
Meskipun terdapat penurunan target, kalangan industri migas tetap optimis bahwa target lifting dapat tercapai melalui upaya revitalisasi lapangan dan eksplorasi baru. SKK Migas juga mencatat beberapa temuan eksplorasi yang dapat mendongkrak produksi[4][5]. Namun, tantangan utama tetap ada pada penurunan produksi yang terus berlangsung dan kebutuhan untuk meningkatkan investasi di sektor hulu migas[6][7].
Dengan demikian, pencapaian target lifting migas dalam RAPBN 2025 akan sangat bergantung pada strategi implementasi yang efektif serta kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri migas.
Citations:
[1] https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/kementerian-esdm-dan-komisi-vii-dpr-ri-sepakati-asumsi-dasar-lifting-migas-dalam-rapbn-2025-
[2] https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20240827171007-85-1138170/target-lifting-minyak-turun-di-2025-cuma-605-ribu-barel-per-hari
[3] https://www.cnbcindonesia.com/news/20240816163335-4-563820/lifting-minyak-2025-turun-600-ribu-barel-menteri-esdm-buka-suara
[4] https://www.antaranews.com/berita/4448565/gusminar-industri-migas-optimis-target-lifting-minyak-2025-tercapai
[5] https://www.antaranews.com/berita/4521586/skk-migas-yakin-target-lifting-minyak-2025-tercapai-lewat-eksplorasi
[6] https://www.ipa.or.id/id/news/news/pursuing-indonesias-2025-oil-and-gas-lifting-target
[7] https://itrade.cgsi.co.id/skk-migas-yakin-target-lifting-minyak-2025-tercapai-lewat-eksplorasi
[8] https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8636/dongkrak-produksi-insentif-didorong?lang=1